Kamis, 03 Februari 2011

HAKEKAT RUH JASAD DAN SUKMA (QOLBU)


Al-qolbu (hati) dalam pengertian ini menyangkut pula akal fikiran . Kesempurnaan manusia disbanding dengan makhluk Allah yang lain karena manusia memiliki Allah SWT menciptakan manusia terdiri dari tiga (3) unsur utama yaitu Ruh, Jasad dan sukma dalam istilah arab sering disebut dengan istilah ketiga unsur tersebut, Allah berfirman dalam surat AT Tiin ayat 4
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
RUH
Saat Rosululloh SAW ditanya tentang masalah ruh, beliau hanya diwahyukan katakanlah ruh itu merupakan urusan Tuhan dan kamu sekalian tidak diberikan pengetahuan tentang ruh kecuali hanya sedikit. Dari hal yang sedikit itulah dapat kita ambil pelajaran tentang ruh. Ruh merupakan zat/ energi yang menyebabkan manusia bisa hidup, manusia tidak pernah tahu wujud dan keberadaan ruh, tapi manusia bisa rasakan ruh yang menyebabkan kehidupan, kita dapat mengambil suatu ibarat seperti bola lampu, secara bentuk ia merupakan suatu jasad sedang ruh dari bola lampu adalan listrik yang menyebabkan bola lampu bisa menyala. Tampa ada enegi listrik yang mengaliri maka bola lampu tak ubahnya hanya benda yang tidak berguna dan tidak bisa kita ambil manfaat. Demikian pula manusia jika ruh telah meninggalkan badan, manusia manusia tak ubahnya hanya seonggok daging dan tulang.

JASAD (TUBUH)
Jasad adalah raga manusia yang bisa dirasakan oleh panca indra, bisa dilihat dan diraba. Jasad manusia diciptakan Allah SWT dengan bentuk yang amat sempurna, dengan panca indra yang dimilkinya. Mata diciptakan sebagai indra penglihata, hidung sebagai indra penciuman, telinga sebagai indra pendengaran, lidah indra perasa Jasad diciptakan Allah SWT sebagai wadah bagi keberadaan ruh dan sukma, ruh dan sukma bisa kita rasakan keberadaannya jika sudah menetap dalam jasad manusia, demikian pula makhluk Tuhan yang lainnya seperti binatang dan tumbuhan, mereka juga seperti manusia memiliki ruh yang tidak bisa dilihat oleh panca indra kita.

SUKMA(QOLBU)
Bahwa sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal darah jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, tapi bila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh, dalam hal ini yang dimaksud sukma(qolbu) bukanlan dalam bentuk fisik berupa gumpalan darah yang ada dalam tubuh. Namun lebih dari itu adalah isi dari qolbu tersebut berupa hasrat, harapan, keinginan yang menimbulkan prilaku sehingga menyebabkan tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Jika prilaku yang ditimbulkan dialandasi oleh akal maka manusia akan berada di jalur kebenaran. Sebaliknya jika qolbu dikendalikan oleh nafsu maka jasad manusia akan dituntun menuju jalan kemusyrikan dan kejelekan.

Hakekat manusia tidur adalah karena sukma meninggalkan raga, sedangkan yang teringgal adalah jasad dan ruh. Saat manusia tidur manusia tidak mungkin bisa melakukan perbuatan-perbuatan apapun, saat tidur sering kali manusia mengalami yang namanya mimpi, alam mimpi merupakan alam yang bisa ditembus oleh sukma(qolbu), dimana manusia mengalami mimpi berada disuatu tempat, hakekatnya yang berada di tempat tersebut adalah sukmanya
Hakekat manusia manusia mati adalah ruh telah meninggalkan jasad dan sukma, saat manusia mati manusia masih bisa melihat orang disekelilingnya ketika saat dimandikan dan dikafani hinngga jasadnya dikuburkan, hal itu karena sukma(qolbu) selalu menyertai jasad manusia hingga akhir zaman. Pada saatnya hari perhitungan amal dari qolbu inilah yang nantinya dimintai pertanggung jawaban mengenai amal perbuatan ketika masih di dunia. Lebih jelas dapat kita ambil suatu analogi keberadaan sukma(qolbu) dalam kehidupan kita sehari-hari misalnya mesin computer.  Layar, mesin, keyboard, mouse merupakan bentuk jasad (fisik). Energi listrik merupakan ruh yang menyebabkan computer bisa menyala dan dijalankan. Sedangkan processor dan Hard disk (memory) merupan sukma atau qolbu yang menyimpan dan mencatat semua aktifitas yang dilakukan oleh computer. Tidak semua orang bisa membuka memori computer tersebut kecuali yang tahu passwordnya. Demikianlah Allah SWT melihat amal perbuatan hambanya dengan memutar kembali rekaman qolbu pada setiap manusia.

Wallahu a’lam bis showab